By : Tatang Yogaswara, SE, M. Kom - Jan'14 s/d Mar'14
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR BERKAS
Pengertian Sistem Berkas dan Akses
Sistem Berkas atau Pengarsipan : Suatu sistem untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan.
Sistem Akses : Cara untuk mengambil informasi dari suatu file
Pengarsipan dan Akses
- Cara untuk membentuk suatu arsip / file dan cara pencarian record-recordnya kembali.
- Sistem Berkas dan Akses adalah sistem pengorganisasian, pengelolaan dan penyimpanan data pada alat penyimpanan eksternal dengan organisasi file tertentu. Pada sistem berkas dan akses penyimpanan data dilakuakan.
- Teknik yang digunakan untuk menggambarkan dan menyimpan record pada field disebut organisasi file.
Secara lebih spesifik pengrasipan dan
akses berhubungan dengan
- Insert : Menyisipkan data baru atau tambahan ke dalam Tumpukan data lama.
- Up-Date : Mengubah data lama dengan data baru, perubahan ini bisa sebagian besar atau keseluruhan.
- Reorganisasi : Penyusunan kembali record-record dari suatu file (untuk Jumlah data tetap).
Istilah-istilah dasar yang digunakan
- Elemen Data : Salah satu nilai tunggal dengan satu petunjuk nama dan deskripsi karakteristik seperti tipe (char, nomor, kode) dan panjang karakter atau digit.
- Item Data : Referensi nama dan himpunan karakteristik elemen-elemen data yang menggambarkan suatu atribut. Tempat menyimpan setiap atribut dari sebuah entitas. Contoh : item data “ Identifikasi siswa” dapat dikarakteristik dengan nomor digit 4 dengan nilai antara 1 – 1000
- Entitas : Sekumpulan obyek yang terbatas / terdefinisikan yang mempunyai karakteristik sama dan bisa dibedakan dari nilainya. Obyek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian. Contoh : entitas mobil, mahasiswa, nilai ujian, pegawai dan sebagainya.
- Attribut : Deskripsi data yang bisa mengidentifikasikan entitas. Seluruh attribut harus cukup untuk menyatakan identitas obyek atau dengan kata lain kumpulan attribut dari setiap entitas dapat mengidentifikasikan keunikan suatu individu. Contoh : entitas mobil terdiri dari attribut No.Polisi, No.Registrasi, warna, jenis mobil, tahun, bahan bakar dan sebagainya
- Field : lokasi penyimpanan untuk salah satu elemen data. Contoh : Ruang penyimpanan untuk identifikasi nomor siswa. Suatu elemen yang memiliki attribut dan harga dan merupakan unit informasi terkecil yang bisa diakses.
- Record (fisik) : Lokasi penyimpanan yang terbuat dari rangkaian field yang berisi elemen-elemen data yang menggambarkan beberapa entitas. Contoh : Area penyimpanan membutuhkan isi dari identifikasi nomor, nama dan alamat dari salah satu siswa (ketika menggunakan record yang didefinisikan terlebih dahulu).
- File : Sekumpulan record dari tipe tunggal yang berisi elemen-elemen data yang menggambarkan himpunan entitas. Contoh : file siswa yang berisi satu record untuk tiap siswa dalam sistem.
- Access Data : Suatu cara dimana suatu program mengakses secara fisik record-record dalam file penyimpan.
PERTEMUAN 2 FUNGSI
Sistem Berkas
(File Systems)
Pengaksesan (membaca dan menulis) data
file memerlukan aktifitas yang transparan untuk programmer aplikasi.
Sistem berkas menyediakan pendukung yang
memungkinkan programmer mengakses file tanpa menyangkut perincian karakteristik
penyimpanan dan peralatan pewaktu. Sistem berkas mengubah pernyataan akses file
secara relatif menjadi instruksi input/output level rendah.
Tanggung jawab sistem berkas banyak dan
beragam yang meliputi :
- Pemeliharaan direktori file yang mengidentifikasi dan melokasi informasi.
- Menentukan lintasan aliran data antara memori utama dan penyimpanan tambahan (secara penyimpanan) Mengkoordinasikan komunikasi antara CPU dan media penyimpanan atau sebaliknya.
Pokok-pokok bahasa meliputi :
- Jenis-jenis informasi yang diperlukan dalam file harus ditentukan sebelum merancang file.
- Informasi dapat dinyatakan dalam bentuk kode untuk menghemat ruang penyimpanan file data.
- Informasi yang disimpan dalam file sebaiknya hanya informasi yang digunakan sekarang dan kira-kira pasti digunakan pada waktu dekat.
- Cara penggunaan file akan mempengaruhi apakah file disusun secara acak atau berurutan.
- Bagian pemrosesan data bertanggung jawab atas pengamanan data dan membatasi siapa-siapa yang berwenang mendapatkan file.
Jenis-jenis File
File data dapat digolongkan menurut cara organisasinya
seperti file berurutan atau file acak. Dapat juga menurut jenisnya misal file
master, file transaksi dll. File data yang digolongkan menurut jenisnya adalah
sebagai berikutnya :
- File induk : Sesuatu file yang diperlukan untuk memperlancar operasi sistem dan diperbaharui secara teratur.
- File Transaksi : Digunakan untuk memperbaharui file induk dengan informasi yang baru.
- File Penunjang : Merupakan kutipan dari file untuk menjaga kemungkinan adanya file asli yang rusak.
- File Riwayat hidup : Informasi yang dikumpulkan selama periode waktu tertentu atau tahun yang lalu dan biasanya digunakan untuk menyusun laporan statistik.
- File Data Transaksi : Merupakan sebuah rekaman pada pita atau piringan untuk setiap transaksi yang melengkapi file induk.
- File Kesalahan : Rekaman tentang kesalahan yang disimpan pada file untuk pembetulan dikemudian hari.
- File Laporan (Pencetak) : Merupakan turunan laporan tercetak yang ditahan pada piringan atau pita menunggu printer siap mencetak.
- File Sementara : File yang disiapkan untuk pemrosesan peralihan.
- File Pustaka (Library) : File yang digunakan untuk menyimpanan program aplikasi, program utiliti, program lain.
- File Kerja (Work) : File ini berisi record-record yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dibuat sebuah program dan dipakai oleh program lain sebagai input. Biasanya berkas ini dibuat pada waktu proses sortir.
- File Program : File ini berisi perintah-perintah untuk memproses data. Perintah dapat ditulis dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi (COBOL, Fortran, Pascal, BASIC, PL/1, RPG, dan lain-lain), bahasa rakitan atau bahasa mesin.
File Induk : File induk merupakan sebuah file yang terpenting pada suatu
sistem. Sebuah file induk merupakan file yang digunakan untuk menyelesaikan
tugas pokok tertentu dan dipelihara secara teratur. Contoh : Sistem
Rumah Sakit memerlukan file induk tentang catatan pasien, catatan penyakit,
disamping file lainnya.
Jenis informasi pada file induk cenderung
tetap, tetapi isi informasinya dapat sering berubah. File induk selalu
diperbaharui dengan menggunakan file transaksi.
File Transaksi : File transaksi berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui
file induk. Contoh : rekaman tentang pelanggaran yang sudah membayar
tagihan listrik akan membentuk file transaksi., sekali seminggu catatan pada
file transaksi digunakan untuk memperbaharui record pada file master.
File Data Transaksi : Pada umumnya berkas diperbaharui secara “on-line”.
Perubahan-perubahan dilakukan segera setelah kejadiannya timbul. Informasi
tentang pasien baru dimasukkan melalui terminal. Jika file rusak/hilang dan
tidak ada rekaman lain, bila itu terjadi tidak mungkin dapat dibuat kembali
file dengan data yang tepat. Alternatif setiap terjadi transaksi suatu catatan
sebaiknya ditulis dalam “file data transaksi” yang dapat disimpan pada piringan
atau pita.
PERTEMUAN 3 MACAM-MACAM
PENYIMPANAN SEKUNDER
Macam-macam penyimpan data :
- Penyimpan mekanis
- Magnetic tape
- Magnetic disk (harddisk)
- Penyimpan berkapasitas besar
- Penyimpan alternatif (dalam percobaan, belum dipasarkan secara luas)
Penyimpan Mekanis
Contoh media penyimpan mekanis adalah : Kartu
IBM/Hollerith, Pita kertas berlubang
Sifat umum perangkat ini adalah
berkecepatan sangat rendah. Perangkat ini sudah ditinggalkan karena teknologi
lain yang berkinerja lebih bagus dengan biaya lebih murah telah berhasil
dikembangkan manusia.
Magnetic Tape : Magnetic tape terbuat dari plastik dilapisi materi besi sehingga
mudah dimagnetkan. Magnetic tape panjangnya dapat beratus-ratus meter dan digulung. Informasi
dikodekan karakter per karakter. Terdapat beberapa kanal/track manyatakan satu
posisi bit representasi biner. Biasanya terdapat track untuk parity check bits.
Track adalah baris-baris parallel pada permukaan tape dimana satu bit informasi
direkamkan. Terdapat tape yang berisi 7,9 bahkan 18 track. Pada magnetic tape
dimungkinkan mengkodekan beberapa ratus karakter per inci. Jumlah bit yang
dapat direkam per inci disebut kepadatan tape. Kepadatan tape yang popular adalah dari 800 bpi (bit per inch) sampai 6250
bpi. Contoh : Kepadatan simpan adalah 1.600 byte/inci, Panjang tape
3.600 feet, maka : Kapasitas simpan = 1.600 byte/inci x 12 inci/foot x 3.600 feet = 69.120.000 byte = 69 Mbyte
Penyimpan magnetic tape antara lain : 1. Gulungan pita tanpa penutup, dan 2. Kaset
Ukuran : 1. bit per inch (bpi), dan 2. 9 track terdiri dari 8 bit (karakter) + 1
bit (koreksi)
Penggunaan : 1. Backup, dan 2. Pembacaan lambat terutama pengaksesan
sekuen
Sifat umum : lambat
Keterangan : masih digunakan tapi mulai ditinggalkan, diganti teknologi optik
Hardisk (Magnetic Disk)
- Kelemahan utama magnetic tape adalah ketidakadaan kemampuan pengaksesan acak (random acces) lebih tepatnya pengaksesan langsung (direct access). Pengaksesan langsung adalah.
- Magnetic disk adalah perangkat penyimpan direct-access, yaitu pembacaan/ penulisan record dapat langsung menuju ke record itu tanpa melalui record-rekord sebelumnya. Magnetic disk memberi waktu pengaksesan relatif rendah dan transfer data berkecepatan tinggi.
- Magnetic disk mulai popular sejak pertengahan tahun 1960. Perangkat ini mengalami penggandaan kapasitas setiap dua tahun. Pada magnetic disk awal hanya dapat menyimpan beberapa mega byte. Saat ini, kapasitas 40 Giga byte merupakan kapasitas yang telah umum dipakai oleh komputer pribadi.
- Harddisk 3 cakram dengan demikian adalah 6 track per silinder karena kedua permukaan cakram digunakan, dan 1600 silinder silinder, dan 32 sektor berukuran 1 kilo byte.
Maka :
- Sektor berukuran 1 kilobyte
- 32 sektor atau 32 kilobyte per track
- 3 cakram dengan kedua sisi masing-masing cakram digunakan
- 6 track, 192 sektor, atau 192 kilobyte per silinder
- 1600 silinder, 307.200 sektor atau 307,2 megabyte per harddisk
- Pada saat beroperasi, cakram berputar sekitar 3600 sampai 7200 rpm. Misalnya cakram berdiameter 5 inci dan berputar 5400 rpm. Keliling titik terluar cakram adalah x d = 16 inci, sekitar 5/4 kaki. Berputar 5400 rpm berarti titik bergerak 5/4 kaki x 5400 – 6.700 kaki per menit, atau sekitar 1 mil per jam, atau sekitar 100 kilometer per jam pada titik keluar.
Waktu yang dibutuhkan untuk membaca dan menulis disk dipengaruhi
oleh :
- Waktu seek (seek time)
- Waktu tunda rotasi (rotational latency)
- Waktu transfer data (transfer data time)
PERTEMUAN 4 ORGANISASI FILE
Pendahuluan
File diorganisasikan secara logik sebagai
barisan record. Record-record dipetakan ke blok-blok disk. File diberikan
sebagai bentukan/primitif di sistem operasi. Meski blok berukuran tetap serta
ditentukan oleh disk dan sistem operasi, namun record-record dapat beragam
ukuran.
Direktori File (File directory)
Direktori file adalah kegiatan dari
memory (disk) yang memuat informasi mengenai :
- nama file
- ruang yang disediakan untuk file tersebut/alokasi tempat
- pemilik file tersebut
- ruang yang sudah dipakai
- posisi dan format file dari record-recordnya
- organisasi file (struktur)
- informasi lain.
Pengukuran kuantitatif (ukuran
performansi dari suatu file)
Untuk mengevaluasi kinerja (performansi)
suatu sistem organisasi file, perlu dilakukan pengukuran kuantitatif terhadap
hal-hal yang menyangkut waktu pengaksesan sebagai berikut :
R :
banyaknya penyimpanan yang diperlukan untuk satu record.
TF :
waktu yang dibutuhkan untuk mengambil (fetch) record yang berubah dari File.
TN :
waktu untuk mendapatkan record berikutnya dalam file
TI :
waktu untuk memperbaharui file dengan menyisipkan satu record.
TU :
waktu untuk memperbaharui file dengan mengubah satu record.
TX :
waktu yang diperlukan untuk membaca seluruh file secara lengkap.
TY :
waktu yang diperlukan untuk mengorganisasi kembali file.
- Record Size [R] : Yaitu jumlah ruang yang dibutuhkan oleh setiap satu record, ukuran record biasanya lebih besar dari jumlah semua ruang dari setiap field/atribut record tersebut. Contoh: record # 1 NIM: 7 byte, Nama: 20 byte, Alamat: 30 byte, Pendidikan: 10 byte => Total: 67 byte. Secara matematis (logical) ukuran record dari contoh diatas adalah 67 byte, akan tetapi dalam kenyataan diperlukan ruang yang lebih besar dari 67 byte untuk tiap recordnya.
- Fetch Record (pengambilan record)/ TF : Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan sebuah record dari suatu file, waktu yang dibutuhkan (TF) tergantung 2 hal : 1. Waktu untuk menempatkan head (pembaca disk) pada lokasi dimana record tersebut berada, dan 2. Pembacaan aktual
- Get Next Record (TΝ) : Yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menemukan record berikutnya (next record). Apabila record berikutnya berada pada blok yang sama dengan record yang sudah diambil, maka waktu yang diperlukan minimal.
- Insert Record (TI) : Yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyisipkan suatu record dan nilainya bisa singkat dan bisa juga panjang (besar). TI bernilai besar bila insert yang dilakukan pendek (awal track) kecil. TI bernilai kecil bila insert yang dilakukan di akhir track kecuali bila ada penyediaan tempat khusus pada track. TI ➙ besar : bila penambahan suatu record menyebabkan pergeseran record-record sesudahnya.
- Read Entire File (pembacaan semua record pada file)/(TX) : KadaKadang-kadang dalam beberapa file diperlukan pembacaan seluruh file. Waktu pembacaan seluruh file. Waktu pembacaan seluruh file dinyatakan dengan notasi TX, dan nilai TX tergantung pada jenis file yang dibaca.
- Reorganisasi (TY) : Adalah penyusunan kembali record-record dari suatu file. Biasanya reorganisasi dilakukan secara periode (mis : setiap minggu, bulan dll). Dalam reorganisasi dilakukan :
- penghapusan record yang diberi tanda *
- penghapusan record yang tidak valid
Penambahan ruang bebas (Free space) yang siap digunakan untuk menampung record-record baru.
Organisasi File
Agar dapat mengacu pada record-record
yang diinginkan pada suatu file maka file-filenya dibentuk dalam aturan-aturan
atau organisasi yang teratur dan konsisten. Ada bermacam organisasi dari file
yang secara umum dikelompokkan ke dalam sistem pengorganisasian file dasar
sebagai berikut :
- Pile
- Sequential file
- Indexed Sequential File
- Indexed File
- Direct File
- Inverted File Dan Multi List
Pile (tumpukan)
- Record-record pada pile dikumpulkan berdasarkan kedatangannya. Data ini tidak untuk dianalisis, dikategorikan atau diusahakan untuk ditempatkan pada ukuran field.
- Panjang record dalam suatu Pile tidak harus tetap atau (variable record length) dan tidak diperlukan atribut-atribut yang sama untuk setiap recordnya.
Contoh :
NRP Nama Tgl-Lahir Pekerjaan
Record#1 0017081 Alvian Dwire 25-10-1966 ********
Record#2 0017201 Udionus Kar. 01-12-1961 Marketing
Maka dalam Pile record-record akan disimpan
sebagai berikut :
Pengunaan Pile
File Pile dibuat ketika data dikumpulkan
terutama untuk pemrosesan, dimana data tidak mudah untuk diorganisasikan atau
disusun.
Pile biasanya digunakan untuk
mengumpulkan data sebelum suatu pemrosesan. Banyak pengumpulan data yang
dilakukan secara manual, seperti medical record juga memiliki bentuk Pile.
Dalam file-file Pile, analisa data dapat menjadi sangat mahal karena waktu yang
diperlukan untuk pencarian kembali sejumlah record mampu dengan statistik.
Reorganisasi (TY)
Adalah penyusunan kembali record-record dari suatu file.
Biasanya reorganisasi dilakukan secara periode (mis : setiap minggu, bulan
dll).
Dalam reorganisasi dilakukan :
a.
penghapusan record
yang diberi tanda *
b.
penghapusan record
yang tidak valid
penambahan ruang bebas (Free space) yang
siap digunakan untuk menampung record-record baru.
PERTEMUAN 5 FILE SEQUENSIAL
Struktur dan Manipulasi Sequensial File
- Sequensial File adalah : File dengan organisasi urut. Data yang disimpan diurutkan berdasarkan urutan pemasukan data (urut berdasarkan nomor record). Data yang ditambahkan selalu menempati urutan berikutnya.
- Sekumpulan record yang disimpan dalam media penyimpanan sekunder komputer, yang dapat diakses secara berurutan mulai dari record pertama sampai dengan record terakhir. Record per record searah. Record terakhir adalah rekaman fiktif yang menandai akhir dari arsip.
Pemakaian File Sequensial
Sequensial file seringkali digunakan pada
tipe pengolahan data yang berorientasi batch. Setiap record strukturnya sama.
Elemen dari record disebut field. Setiap record dapat diakses dan dibaca
menurut urutannya, dengan pemanggilan primitif akses yang tersedia.
Cara pendefinisian :
Nama Arsip : Type SeqFile
(*) <Rekaman>
<Mark>
Dengan catatan bahwa (*) mungkin kosong,
1 rekaman atau lebih. Domain setiap rekaman adalah sesuai dengan domain
masing-masing rekaman. Konstanta adalah sebuah rekaman.
Primitif Akses untuk Arsip Sequensial
Ket:
(IS: Initial State; FS :
Final State)
OPEN: Procedure (Input
Nama Arsip, <rekaman>)
Arsip Sequensial siap dibaca, rekaman
pertama yang informasinya ada pada rekaman dapat diakses.
IS: sembarang
FS: informasi pada rekaman
pertama siap diakses, dengan mengacu pada
rekaman.
READ: Procedure (Input Nama Arsip,
<Rekaman>)
Rekaman sesudah rekaman yang sedang
berlangsung yang dapat diakses
IS: <Rekaman>
bukan merupakan mark , disebut sebagai Current Rekaman.
FS: Arsip dimajukan
satu rekaman.
<Rekaman> berisi informasi yang
disimpan pada rekaman sesudah Current-
rekaman.
Mungkin <rekaman> yang baru adalah
Mark.
CLOSE: Procedure (Input Nama Arsip)
IS: Sembarang
FS: Arsip tidak dapat diproses lagi
REWRITE: Procedure (input/output Nama Arsip) Arsip Sequensial siap untuk rekam
IS: Sembarang
FS: Arsip Sequensial yang bernama Nama
Arsip siap untuk direkam pada posisi pertamanya.
WRITE
: procedure (Input/output Nama Arsip, <Rekaman>)
Data pada <Rekaman> direkam pada
posisi aktual Arsip, kemudian posisi dimajukan satu.
IS: arsip Sequensial berada pada posisi yang telah
siap menerima <Rekaman> bukan MARK.
FS: <rekaman> pada
posisi yang telah disiapkan, arsip dimajukan satu posisi. Jika <rekaman>
yang diisikan ke arsip adalah elemen fiktif yang dimaksudkan sebagai Mark, maka
arsip tidak dapat lagi direkam
WRITE dipakai untuk
menyimpan data dari variabel ke disket. Variabel dapat berupa 1 atau lebih
variabel sesuai dengan tipe komponen var File. Setelah operasi ini
dilaksanakan, penunjuk file dimajukan ke komponen berikutnya.
Contoh
: Sebuah arsip Sequensial berisi data Mahasiswa, yang setiap
rekamannya memuat data NRP, Nama dan NA mahasiswa.
Maka dapat dituliskan :
Arsip MHS : Type SEQFILE
(*) <NRP: integer,Nama : String,NA :
Integer [0..100]>
(1)<99999999,’’,0>
Domain setiap rekaman dengan domain
masing-masing rekaman.
Kostanta : sebuah rekaman, misalnya :
<747001,’Juliet,’95>
<8690022,’Laura,’80>
Cara Akses rekaman pertama :
OPEN (Arsip Mhs,<NRP,Nama, Nilai>)
Cara Akses : (NRP = 999999} READ(Arsip
Mhs,<NRP,Nama,Nilai>
Cara menyiapkan untuk rekam :
REWRITE(Arsip MHS)
Cara mengisi :
WRITE (Arsip mahasiswa, <NRP, Nama,
Nilai> (harga current sedang terjadi)
Write (Arsip Mhs, <7473002,
‘Davil’,96> (Konstanta)
WRITE (Arsip Mhs, <NRP1,Nama 1,
Nilai1> (Nama lain, tipe sama)
Cara mengisi akhir rekaman :
WRITE (Arsip Mhs, <999999,’’,0>
(Mark)
Pemrosesan Sequensial sebuah Arsip
Sequensial
Jika setiap rekaman harus diproses dengan
cara sama, pemrosesan arsip sequensial dapat dilakukan dengan memakai skema pemrosesan
sequensial dengan mark.
Contoh : Dibaca sebuah arsip Sequensial bernama :
Arsip MHS : Type SEQFILE
(*)<NRP
: Integer,Nilai : Integer[0..100[>
(1)<999999,99>
Analisa : pemrosesan sequensial dari elemen arsip Sequensial
Model tanpa Mark, jika I adalah deret
yang proses, I berharga 1,2,3. . .,N
EOF adalah Nrp = 999999
First_Elmt :
OPEN(ArsipMhs,<Nrp,Nilai>)
Next_Elmt :
READ(ArsipMhs,<Nrp,Nilai>)
Proses : membaca arsip sambil menghitung nilai rata-rata mahasiswa.
Nilai Rata-rata
{Model proses Sequensial dengan Mark,
dengan penanganan kasus kosong}
Kamus :
ArsipMhs : type SEQFILE
(*)<NRP : Integer,Nilai :
Integer[0..100[>
(1)<999999,99>
Sum Nilai : Integer {jumlah nilai}.
JumMhs : Integer {Jml Mhs}
Struktur File Serial dan Sequensial
Struktur file serial merupakan struktur paling sederhana yang tersedia.
Urutan record dari file dengan urutan dimana record dimasukkan ketika file
dibuat.
Dalam file serial record secara fisik
yang pertama yang diakses, diikuti dengan record yang ke 2,3 dan seterusnya. Struktur ini
berguna untuk beberapa file yang memerlukan urutan kronologis, seperti menerima
pesan, mengirim pesan, catatan transaksi dalam buku harian atau pengawasan
jalan.
Struktur file serial dapat
ditransportasikan ke struktur file sequensial dengan mengurutkan rangkaian
record dari file yang disesuaikan dengan nilai asending/descending.
Kunci pengurutan (sortkey) dibuat dari
field-field yang dipilih untuk menetapkan urutan record. File sequensial
diakses dengan cara sama seperti file serial, dimana record secara fisik yang
pertama diakses diikuti record berikutnya.
Contoh : file serial/sequensial yang
diurutkan berdasarkan nama siswa.
|
No.Rec
|
<_ID,
|
Nama,
|
Alamat,
|
Data lain……>
|
|
1
2
3
4
5
|
12001 :
10020 :
90011 :
34500 :
78991 :
|
ADAM :
BRUCE :
CINDI :
DINDA :
ERIKA :
|
Jl. Parkit
Jl.A. Yani
Jl. Slamet
Jl. Beo
Jl. Panut
|
: …
: …
: …
: …
: …
|
PERTEMUAN 9 FILE BERINDEKS
Konsep Indeks
Suatu indeks bisa dikenali sebagai
struktur data yang berisi satu fungsi, dimana argumen dari fungsi merupakan
satu kunci dan nilai dari fungsi merupakan satu nomor record. Dengan kata lain,
dengan satu indeks memungkinkan untuk menemukan nomor record yang dihubungkan
dengan nilai kunci (Key Value) yang diberikan,
Indeks Pohon (tree Indexed)
Indeks pohon merupakan salah satu indeks
hierarki yang ada. Akar atau level pertama indeks menunjukkan ke level kedua
dari indeks. Setiap level indeks menunjuk ke level-level paling bawah sampai
simpul yang paling bawah atau daun dijangkau.
Indeks Pohon
diklasifikasikan menjadi dua:
1.
Pohon yang heterogen
2.
Pohon yang homogen
- Pohon Heterogen adalah setiap simpul dari pohon yang hanya berisi satu macam pointer tetapi pointernya berbeda untuk simpul daun dari simpul dengan level yang lebih tinggi.
- Pohon Homogen merupakan pohon dimana setiap simpul berisi 2 pointer, data pointer dan pohoin biner. Semua simpul dalam bentuk yang sama.
·
Contoh :
·
Index
|
Rec #
|
Social Sec #
|
Nama
|
Tgl-Lahir
|
Jk
|
Jabatan
|
|
1
|
013-47-1234
|
Jihan
|
01-01-1966
|
P
|
Sekretaris
|
|
2
|
028-18-2314
|
Peter
|
11-05-1967
|
L
|
Teknisi
|
|
3
|
128-15-3412
|
Maria
|
06-12-1969
|
P
|
Kasir
|
Untuk menemukan karyawan di tentukan
suatu Indeks File sebagai berikut :
|
13-47-1234
|
1
|
|
28-18-2314
|
2
|
|
128-15-3412
|
3
|
Suatu file sequential yang terdiri dari
96 record dan menempati 32 block.
Record : NO_KTP, Nama, J_kelamin, Usia,
...dst.
Field1 Field2 Field 3 Field 4
Misalkan panjang record 200 byte
Field kunci
: NO_KTP
Ukuran Block : 600 byte
Maka:
|
R1
|
R2
|
R3
|
...
|
...
|
1 Rec = 200 byte
1 block = 600 byte dengan 32 block
Struktur dan Manipulasi File Sequential
Berindeks : Organisasi file ini memungkinkan membaca
secara serial, mengakses secara sequential ke area record dari file yang asli.
Indeks : Indeks berisi sekumpulan entri. Setiap data record berisi nilai
kunci atribut untuk record dan satu pointer yang memungkinkan mengakses dengan
cepat record-record yang diinginkan. Seluruh indeks dikumpulkan lebih kecil
dari filenya sendiri.
Pengindeksan akan sangat efektif ketika
file-file sangat besar, dimana indeks memerlukan banyak blok. Proses
penelusuran dalam indeks yang besar itu sendiri dibantu dengan kembali membuat
subset indeks.
Primary Index : Indeks untuk file sequentials yang berdasarkan pada kunci atribut
yang sama yang digunakan untuk menentukan urutan file itu sendiri. Seperti
Primary Index Nomor.
INDEXED SEQUNTIAL ACCESS METHODE (ISAM) :
Metode ini merupakan kompromi antara metode
akses sequential dan akses direct (random). Di mana record disimpan secara
berurutan dengan kunci attribute hingga pengolahan secara sequential dapat
dilakukan. Tetapi indesk jugs di pelihara
PERTEMUAN 10 SORT DAN MERGE
FILE : Dalam sistem penyortiran dikenal dua
metode yaitu metode sort internal dan metode sort ekstenal. Perbedaan yang
mendasar dari kedua metode ini adalah pada metode sort internal, semua record
yang akan diproses dimuat ke dalam memori komputer lalu diproses sort (sortir).
Sedangkan pada metode sort eksternal record-record diproses tidak semuanya
dapat dimuat ke dalam memori komputer, karena keterbatasan memori komputer.
Contoh : Sebuah File berisi 2000 record harus disortir ke dalam memori yang
hanya menampung 1000 record sekaligus. Untuk itu digunakan metode sort
eksternal. Langkah awal dalam penyortiran ini adalah record-record dibagi
kedalam beberapa file agar dapat ditampung sekaligus di memori komputer, lalu
masing-masing bagian di sortir internal.
Sorted Sublist 1 ( Record 1 – 1000 )
Sorted Sublist 2 ( Record 1001 – 2000 )
Langkah-langkah metode sort eksternal :
- Internal Sort, dimana file dibagi menjadi beberapa bagian file kemudian di Sortir.
- Merge, dimana bagian-bagian file ini (sorted list) digabung menjadi satu atau lebih file gabungan. File-file gabungan ini kemudian digabung lagi sampai akhirnya didapatkan sebuah file gabungan yang berisi semua record-record yang telah di sortir.
- Cutput, dimana menyalin file gabungan yang telah tersortir kemudian storage terakhir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi metode
eksternal sort antara lain :
1.
Jumlah record yang
akan disortir
2.
Ukuran record
(panjang record)
3.
Jumlah storage yang
digunakan
4.
Kapasitas internal
memori
5.
Distribusi nilai key
dalam input file
Teknik sort/merge file ini berbeda satu
dengan yang lainnya dalam hal :
- Metode sort internal yang digunakan.
- Jumlah main memori yang disediakan untuk sort internal.
- Distribusi dari sorted sublist di secondary storage menjadi satu atau lebih file gabungan dalam satu langkah gabungan ( merge pass )
Macam-macam teknik sort/merge file adalah
:
a.
Natural Merge
b.
Balanced Merge
c.
Polyphase Merge
d.
Cascade Merge
Natural Merge: Merge yang menangani 2 input file sekaligus disebut 2 way natural
merge, merge yang menangani M input file sekaligus disebut M Way Natural Merge.
M menunjukkan derajat merge. M Way Natural Merge dapat didefinisikan sebagai
merge dengan M input file dan hanya satu output file.
Balance Merge: Keperluan penggunaan tape pada Natural Merge dapat dikurangi dengan
menggunakan Balanced Merge. Pada Balanced Merge, tidak ada lagi langkah
pendistribusian hasil merge ke dalam beberapa tape. Balanced Merge pada awalnya
ada keseimbnagan antra input file dan ouput file, walau pada akhirnya tak ada
lagi keseimbangan antara input dan output file
Polyphase Merge: Pada M Way Polyphase Merge digunakan 2M – 1 input file dengan 1
output file sekaligus.
Cascade Merge: Berusaha mengurangi penyalinan dan pembacaan record-record. Cascade
Merge dengan derajat M menggunakan input file : 2 M – 1, kemudian 2M – 2 dan 2M
3,----------, ; 2 input file selama tiap tahap merge. 3 Way Cascade menggunakan
3 dan 2 file input selama tiap tahap merge.
INDEXED SEQUNTIAL ACCESS METHODE (ISAM): Metode ini merupakan kompromi antara metode akses sequential dan
akses direct (random). Di mana record disimpan secara berurutan dengan kunci
attribute hingga pengolahan secara sequential dapat dilakukan. Tetapi indesk jugs di pelihara.
PERTEMUAN 11 PENELUSURAN
Penelusuran Sequential: Teknik penelusuran yang paling sederhana adalah Sequential Search
(penelusuran sekuential). Teknik ini dimulai pada head list dan penelusuran
record yang diinginkan dengan mengujisetiap urutan record yang diinginkan
dengan menguji setiap urutan record sampai salah satu penelusuran berlangsung
dengan sukses atau daftar list yang tidak sempurna. Teknik ini menggunakan Sequential List dan Linked List.
Algortima Pencarian (Seaching Algorithm):
Merupakan algoritma yang menerima argumen K
(sebagai kunci) dan dengan langkah-langkah tertentu akan mencari record yang
kuncinya bernilai K. Algoritma tersebut bisa menemukan record secara utuh atau
hanya memperoleh pointer yang menunjuk ke record yang dimaksud.
Setelah proses pencarian dilaksanakan
akan diperoleh salah satu dari dua kemungkinan yaitu :
·
Data yang dicari
ditemukan (Succesfull).
·
Data yang dicari
tidak ditemukan (UnSuccesfull)
Algoritma :
- Data yang dicari dibandingkan satu persatu sampai data tersebut ditemukan atau tidak ditemukan.
- Pada saat data yang dicari sudah ketemu, maka proses pencarian langsung dihentikan.
- Tetapi jika data yang dicari belum ketemu, pencarian diteruskan sampai seluruh data dibandingkan.
- Dalam kasus paling buruk (Worst Case) untuk elemen N elemen harus dilakukan pencarian sebanyak N kali pula.
- Jika data yang dicari tidak ditemukan maka data tersebut akan ditambahkan pada vektor yang sudah ada dan diletakkan pada elemen paling akhir.
Pengurutan Kunci: Mengurutkan satu daftar yang disesuaikan dengan nilai kunci bisa
meningkatkan efisiensi skema penelusuran. Dalam Kasus sequential Search tidak
perlu terlalu lama menelusuri daftar bila record tidak ada. Hanya memerlukan
penelusuran sampai melalui tempat logikanya dalam daftar yaitu sampai melalui
satu record dengan nilai kunci yang lebih besar.
Penelusuran Biner (Binary Search): Pokok pikiran pencarian biner pada struktur file sekuensial adalah
:
- Argumen pencarian adalah atribut kunci.
- Pencarian dimulai mengakses tengah file, membaginya secara berulang sesuai hasil perbandingan nilai kunci record dengan nilai yang dicari.
- Saat blok diambil, record pertama dan terakhir diperiksa untuk mengetahui keberadaan record di blok itu.
- Jumlah pengambilan (fetch) tidak tergantung jumlah record (n) tetapi tergantung pada jumlah blok (b=n/Bfr).
- Jumlah pengaksesan blok yang diharapkan adalah 2log(b).
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN BERKAS
Komponen-komponen
Sistem Berkas. Ada 4 komponen sistem berkas yaitu :
- Disk Management: Menjelaskan bagaimana seharusnya menyusun blok-blok disk ke dalam file.
- Naming: Berguna bagi pemakai yang memungkinkan untuk menunjuk file dengan penamaan, yaitu dengan blok disk.
- Protection: Satu cara untuk memproteksi pemakai-pemakai file dari pemakai lain.
- Reliability: Sistem berkas harus handal. File-file yang diperlukan ada tersedia jika sistem terjadi kerusakan.
Gambaran Sistem
Berkas: Gambaran Sistem berkas meliputi :
- Gambaran pemakai (User View): Pemakai menggunakan nama-nama file dan melihat bagaimana ukuran filenya dalam byte (see the size of their file in bytes)
- Gambaran Sistem (System View): Sistem Operasi melihat sistem berkas sebagai sekumpulan blok (virtual) dan ukuran file dalam sector (fisik). Blok dan sektor tidak perlu berada dalam ukuran yang sama.
Arsitektur Sistem
Berkas meliputi :
1.
Organisasi File: - Pile, - Sequential, - Sequential
Indexed, - Indexed, - Hashed/Direct
2.
I/O Logik
3.
Supervisor I/O
4.
Sistem Berkas Dasar
5.
Disk Device Driver
6.
Tape Device Driver
Organisasi dari
sistem berkas sedikit ditentukan oleh pemakaian poka file-filenya itu sendiri.
Ada tiga cara dimana file-file bisa diakses :
- Sequential Access: File diakses dari awal dan dibaca secara sequential.
- Random Access: Beberapa data dalam satu file bisa diakses disetiap waktu.
- Content-based Access: Data dalam file-file diakses berdasarkan isi dari file. Tipe file akses ini biasanya tidak disediakan oleh sistem operasi, tetapi disediakan oleh satu program yang terpisah.
Device Driver
·
Berada pada level paling rendah
·
Berkomunikasi secara langsung dengan device
periperal
·
Bertanggung jawab untuk memulai operasi I/O
pada device
·
Menyelesaikan permintaan I/O
o
Memulai kembali permintaan dalam kasus
adanya kesalahan-kesalahan
o
Kegagalan permintaan dalam kasus terlalu
banyaknya gangguan/kerusakan.
Sistem Berkas
Dasar
·
Input/Output fisik.
·
Giliran dengan mempertukarkan blok-blok
data.
·
Berkenaan dengan penempatan blok-blok.
·
Berkenaan dengan buffering blocks.
Supervisor dasar
I/O
·
Bertanggung jawab untuk mengawali dan
mengakhiri file I/O.
·
Berkenaan dengan akses penjadwalan untuk
oprimasi kinerja.
Metode Akses
·
Merefleksikan perbedaan struktur file
·
Cara yang berbeda untuk menyimpan dan
memproses data
Fungsi-fungsi
Manajemen File
- Mengenali dan mengalokasikan satu file yang dipilih
- Menggunakan satu direktori untuk menggambarkan lokasi semua file ditambah atribut-atributnya.
- Blocking untuk mengakses file-file
- Pengalokasian file-file untuk Blok-blok bebas
- Mengelola penyimpanan bebas utnuk menyediakan blok-blok
Operasi-operasi
berkas pada file-file tidak terstruktur
CreateFile(pathname)
DestroyFile(pathname)
OpenFile(pathname,
read/write)
ReadFile(FID,
byte-range, untuk meletakkan byte ke memori utama)
WriteFile(FID,
byte-range to write, untuk mencari bytes di memori utama)
CloseFile(FID)
PositionPointer(FID,
posisi untuk pointer dalam byte)
Operasi-operasi berkas
pada file-file terstruktur
- Retrieve_All, Retrieve_Few, Retrieve_One: (misal : di pemrosesan sequential, semua record sudah memenuhi beberapa kriteria)
- Retrieve_Next, Retrieve_Previous: (misal : Pengisian dalam formulir, pencarian satu file)
- Insert_One, Delete_One: (misal : untuk menambah pegawai baru)
- Update_One: (misal : menambah gaji pegawai)
Kriteria Untuk
Organisasi File
·
Cepatnya pengaksesan
o
Diperlukan ketika mengakses satu record
tunggal
o
Tidak diperlukan untuk modus tumpukan
(batch mode)
·
Mudah Untuk Pembaruan (update
·
Penyimpanan yang Ekonomis
o
Sedikitnya kerangkapan data
o
Kerangkapan data bisa digunakan untuk
kecepatan akses sebagai satu indeks
o
Mudah Pemeliharaan
o
Handal
Atribut-atribut
Berkas: Attribut-atribut Berkas bisa dikumpulkan dalam satu file header (Inode)
meliputi :
·
Nama file
·
Tipe file
·
Pemilik
·
Tanggal pembuatan
·
Tanggal terakhir diakses
·
Ukuran sebenarnya
·
Hak pengaksesan
·
Hubungan ke blok-blok data (alamat fisik)
·
Data statistik

Tidak ada komentar:
Posting Komentar